Dulu gw pernah mencoba set up semua deliverables yang diperlukan supaya model yang ada di kantor bisa terpasang di notebook gw dan gw bisa mengatur waktu lebih baik supaya lebih banyak di rumah tapi tetap bisa menyelesaikan pekerjaan. Tapi waktu itu ada kendala yang gak bisa diatasi . Akhirnya gw cuma bisa menarik nafas dan mengubur dalam-dalam keinginan itu. ,
Microsoft Office 2007 Professional
Tapi minggu lalu, salah satu rekan kantor gw Abed cowok yang ngakunya ganteng baru beli notebook dan dia berhasil menginstall sistem ke dalam notebook barunya! Tidak percuma dia mendapatkan gelar certified-installer sekaligus merangkap installation-advisor dengan sertifikat asli dari Mak Erot.
Harapan itu terbuka lagi! Semangat gw membara! Air liur mengucur deras!
Gw segera berjibaku memasang sistem ke dalam notebook dan akhirnya ... gw pun berhasil.
Yes!
Sore pertama berhasil set up:
Gw pulang dari kantor agak cepat sekitar jam 5 (jam five itu cepat?) tanpa merasa bersalah lagi. Bermain-main bersama anak-anak. Tertawa riang dan gembira. Tidur jam nine. Tak lupa alarm diset jam two. Jam 2 pagi bangun. Sholat tahajud dulu. Mengerjakan tugas. Biasanya kalau gw bangun dini hari untuk mengerjakan sesuatu (nulis blogging site kah, nulis dokumen kantor lah, atau ehem ehem ... kekekek) sekitar jam 4-5 gw tidur lagi. Tapi ternyata tugasnya cukup banyak atau mungkin karena terlalu semangat, hari pertama itu gw gak sempet tidur lagi. Langsung nyambung, jam 5 sholat subuh. Jam five.30 mandi, siap-siap ke kantor. Jam seven berangkat ke kantor.
Jam two siang mata udah 5 watt. Ngantuk bo '. Harusnya gw tadi tidur lagi dulu. Jadi gak ngantuk berat seperti ini.
Sore kedua berhasil install:
Sorenya,
Windows 7 Ultimate, gw pulang cepet lagi dengan niat nyambung kerja lagi di rumah seperti hari sebelumnya. Waktu di rumah, jam setengah tujuh-an gw tertidur sekejap. Hubby protes,
Office Enterprise 2007, kok menjelang maghrib malah tiduran. Gak tahan,
Office 2007 Product Key, pah.
Important sama anak2 lagi. Jam nine tidur. Tak lupa alarm diset, tapi kali ini gw majukan sedikit (* agak pesimis bisa bangun *), jam two.30. Jam 2.30 alarm bunyi. Hubby dan gw terbangun. Tapi hubby yang mati- in alarmnya. Lalu tidur lagi. Gimana dengan gw? Gw sendiri gak kuatttttt ... gini nih akibatnya ... marathon di hari pertama, bayar lunasnya bisa berkali-kali lipat. Tau sendiri kan akibat kurang tidur. Misalnya kurang tidurnya cuma 2 jam ... eh ... ngantuknya sampe berhari-hari baru hilang. Dan gw pun mengikuti jejak hubby, tertidur lagi dengan suksesnya. Mana pake acara kesiangan lagi. Lengkaplah penderitaan, kerjaan gak selesai, bangun kesiangan. What a fantastic satisfaction!
Kayaknya gw harus mengatur waktunya lebih baik lagi. Semangat sih semangat bisa pulang lebih cepat tanpa mengabaikan deadline. Tapi kalo kurang tidur, akibatnya malah sewaktu di kantor jam-jam habis makan siang gw kurang produktif karena menahan kantuk. Dan peluang untuk sakit pun lebih besar. Mulai besok gw akan bangun jam two pagi tapi harus tidur lagi sebelum subuh. I will attempt that again.
Recommendations supaya ibu-ibu bisa bekerja di rumah:
carilah perusahaan yang outsourcing ke negara lain, jadi koneksi dengan mereka kan hampir secara keseluruhan menggunakan online (tidak perlu tatap muka langsung = tidak perlu berada di kantor secara fisik)
kalau bisa negara itu ada selisih waktunya dan waktu Indonesia lebih cepat dari mereka. Jadi waktu kita di rumah, mereka masih ada di kantor sehingga masih bisa berhubungan
carilah suami yang bekerja di Telkom dan dapet fasilitas koneksi world wide web di rumah (heheheh ...)
carilah perusahaan yang sistemnya bisa dipasang di notebook. Perusahaan gw menggunakan dua sistem, untuk HO make SAP, gak bisa diinstall sembarangan tapi ada fasilitas remote. Untuk kebun make sistem Harvest. Ini nih yang sekarang bisa diinstall di notebook.
Thanks to internet , SQL 2005 and XP Professional,
Microsoft Office 2007!